Sub Chapter 3.9




SUB CHAPTER 3.9
TRANSISTOR TESTING






1. Tujuan [kembali] 

  • Untuk mengetahui apa yang saja alat yang digunakan untuk menguji transistor
  • Untuk memahami materi tentang cara pengujian transistor
  • Dapat mensimulasikan rangkaian untuk menguji transistor

2. Alat dan Bahan [kembali] 
  • Alat

          1.     Curve Tracer

    Untuk mengukur dan melihat grafik dari pengujian dioda dan transistor. Prinsip kerjanya sederhana yaitu ada tiga terminal yang bisa dihubungkan ke perangkat semikonduktor, contohnya transistor. Terminal C dihubungkan ke kolektor dan terhubung ke resistor variabel dan catu daya, terminal B terhubung ke sumber arus konstan yang bisa diatur berapa besarnya, terminal E dihubungkan ke emitor dan terhubung dengan ground. Nah, untuk melihat grafiknya cukup hubungkan output dari curve tracer dengan osiloskop

     

     2.     Multimeter Digital

     Alat ini digunakan untuk mengukur arus, tegangan dan resistansi. Alat ini juga dapat mengukur secara langsung layak atau tidaknya transistor untuk dipakai.

     3.     Ohmmeter

    Ohmmeter digunakan untuk mengukur resistansi pada resistor. Ohmmeter juga dapat mengukur kelayakan transistor, bisa atau tidaknya transistor digunakan.

  • Bahan

          1.     Transistor

     

    Transistor merupakan sebuah alat semikonduktor yang dapat dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Umumnya, transistor memiliki 3 terminal (kaki), yaitu Basis, Emitor, dan Kolektor.






3. Dasar Teori [kembali] 

    TRANSISTOR TESTING

    Terdapat 3 cara  untuk menguji transistor yaitu, penggunaan Curve Tracer, meteran digital, dan ohmmeter.

  • Curve Tracer
    Alat ini dipakai untuk melihat grafik karakteristik dari perangkat semikonduktor terutama diode dan transistor
    Masing-masing kaki transistor dihubungkan ke curve tracer yang telah tersedia





    Kita juga bisa mengatur untuk menguji dengan apa, apakah itu NPN ataupun PNP, dan juga menggunakan resistansi rendah ataupun resistansi tinggi





    Jika sudah benar pemasangannya, kurva akan muncul seperti ini:







    Dengan sensitivitas vertikalnya yaitu 2mA/div dan sensitivitas horizontalnya 1V/div. Persamaan untuk menghitung kurvanya adalah sebagai berikut:




  • Meteran Digital

    Putuskan sambungan transistor yang ingin kita uji dari papan sirkuit. Jika tidak, multimeter bisa rusak dan hasil yang benar tidak akan muncul. Jika multimeter digital seperti Gambar 3.26 (a) yang memiliki port pengujian transistor, gunakanlah, dan masukkan transistor ke port pengujian transistor khusus. sisipkan 
    transistor sesuai notasi NPN atau PNP. layar multimeter digital akan membaca gain dari transistor. Jika bacaan  dari konfigurasi E-B-C menjadi B-C-E.


  • Ohmmeter
    Alat ohmmeter juga dapat memeriksa keadaan transistor



    Transistor memiliki 3 kaki dan ada persimpangannya, persimpangan basis-ke-emitor disebut bias maju (menggunakan hambatan relatif rendah) dan persimpangan basis-ke-kolektor disebut bias balik (menggunakan hambatan jauh lebih tinggi)

a.   Base-Emitor check

Untuk transistor NPN, sambungkan kabel positif ohmmeter ke basis dan kabel negatif ke emitor transistor. Transistor akan menunjukkan konektivitas. Dan sebaliknya untuk transistor PNP. Untuk transistor NPN, jika kabel positif ke emitor dan kabel negatif ke basis, transistor yang baik tidak akan menunjukkan konektivitas

 

b.   Base-Collector check

Untuk transistor NPN, sambungkan kabel positif ohmmeter ke basis dan kabel negatif ke kolektor. Transistor akan menunjukkan konektivitas. Dan sebaliknya untuk transistor PNP. Untuk transistor NPN, jika kabel positif ke kolektor dan kabel negatif ke basis, transistor yang baik tidak akan menunjukkan konektivitas



 Selain itu,ohmmeter juga digunakan untuk menentukan lead (dasar, kolektor, dan emitor) transistor

 






4. Percobaan [kembali] 
  • Menguji Transistor dengan metode base-emitor
    1. Buka Aplikasi Proteus 8.9
    2. Ambil ohmmeter, Transistor dan Dioda pada librarynya
    3. Hubungkan kutub positif ohmmeter dengan kutub positif dari Dioda
    4. Hubungkan kutub positif dioda dengan basis dari transistor
    5. 
    Hubungkan kutub negatif ohmmeter dengan kutub negatif dari Dioda
    6. Hubungkan kutub negatif dioda dengan emitor dari transistor
    7. Hubungkan probe amperemeter secara seri pada basis dan juga pada emitor untuk mengetahui besar arus  
    8. Pasangkan probe voltmeter pada basis dan emitor pada transistor 
    9. Tambahkan juga osiloskop dengan ujung A ke kolektor dan kaki B ke emitor


  • Menguji Transistor dengan metode base-kolektor
    1. Buka Aplikasi Proteus 8.9
    2. Ambil ohmmeter, Transistor dan Dioda pada librarynya
    3. Hubungkan kutub positif ohmmeter dengan kutub negatif dari Dioda
    4. Hubungkan kutub negatif dioda dengan kolektor dari transistor
    5. Hubungkan kutub negatif ohmmeter dengan kutub positif dari Dioda
    6. Hubungkan kutub positif dioda dengan basis dari transistor
    7. Hubungkan probe amperemeter secara seri pada basis dan juga pada emitor untuk mengetahui besar arus
    8. Pasangkan probe voltmeter pada basis dan emitor pada transistor 
    9. Tambahkan juga osiloskop dengan ujung A ke emitor dan kaki B ke kolektor




    Prinsip kerja:


    Meteran seperti multimeter biasanya memiliki kemampuan pemeriksaan  dioda untuk memeriksa status transistor , tetapi disini kita menggunakan ohmmeter sebagai penguji karna itu kita harus menambahkan komponen dioda. dioda berfungsi sebagai penyearah arus, perlu diingat bahwa sambungan basis-ke-emitor adalah bias maju dan sambungan basis-ke-kolektor adalah bias mundur. Persimpangan bias maju harus mencatat resistansi yang relatif rendah, sedangkan persimpangan bias terbalik menunjukkan resistensi yang jauh lebih tinggi. jika menggunakan bias maju maka terminal positif dari ohmmeter dihubungkan ke anoda dan anoda dihubungkan dengan ke basis transistor, kemudian terminal negatif dari ohmmeter dihubungkan ke katoda dan katoda dihubungkan dengan emitor. sedangkan untuk bias balik terminal positif dari ohmmeter dihubungkan ke katoda dan katoda ke kolektor, kemudian terminal negatif ke anoda dan anoda ke basis transistor. Pada rangkaian juga ditambahkan amperemeter dan voltmeter untuk mengetahui besar arus dan tegangan yang mengalir pada rangkaian. Untuk pembacaannya pada ohmmeter, bias maju biasanya akan jatuh dalam kisaran 100 hingga beberapa kilohm, sedangkan bias balik biasanya melebihi 100 k.
    Pada bias maju  arah arus akan menjadi seperti berikut:



    Pada bias balik  arah arus akan menjadi seperti berikut:


5. Video [kembali]


     

 






6. Example [kembali]
  1. Suatu rangkaian transistor, dengan penguatan arus dc sebesar 100. Hitunglah arus basis, arus kolektor, potensial kolektor-emiter, dan daya dioda untuk pendekatan kedua (potensial Basis-Emiter = 0,7 V). Jika diketahui potensial sumber basis dan potensial sumber kolektor masing-masing sebesar 10 V, hambatan basis dan kolektor berturut-turut sebesar 1 M W dan 2 K W .
    Jawab:




    Daya dioda pendekatan kedua 

  2. Desainlah sebuah rangkaian CC (Common Collector) yang sesuai dengan spesifikasi berikut : VEE = 5 V, VBB = 10 V, IE = 20 mA, dan VEC = 0,7 V. Hitunglah RE ? VBC ? jika diketahui RB = 0,1 K W
    Jawab:


  3. Desainlah sebuah rangkaian CB (common base) yang sesuai dengan spesifikasi berikut : VEE = 5 V, VCC = 10 V, IC = 20 mA, dan VCB = 7,5 V. Kemudian hitunglah RC ? VEB ? jika diketahui RE = 0,1 K W
    Jawab:







7. Problem [kembali]
  1. Perhatikan Gambar Rangkaian Bias Pembagi tegangan berikut. Hitunglah nilai tegangan emiter dan tegangan kolektor jika diketahui:




    Jawab:


  2. Dalam rangkaian transistor pnp, arus kolektor adalah 10 mA. Jika 90% lubang yang dipancarkan mencapai kolektor, arus emitor adalah:
    Jawab:


  3. Dalam penguat emitor umum, resistansi input dan output dari rangkaian adalah 400Ω dan 4kΩ. Jika penguatan transistor saat ini adalah 100, perolehan daya amplifier adalah:
     Jawab:

    Resistansi input   =  400Ω
    Resistansi output =  4kΩ
    Penguatan transistor (Betha) = 100

    Daya amplifier :







8. Pilihan Ganda [kembali]
  1. Apa salah satu tugas penting yang dilakukan transistor?
    a. Menguatkan sinyal lemah
    b. Mengatur tegangan
    c. Meluruskan garis tegangan
    d. Memancarkan cahaya

    Jawab: a. Menguatkan sinyal lemah

  2. Kebanyakan electron pada basis transistor npn mengalir
    a. Keluar dari ujung basis
    b. Menuju kolektor       
    c. Menuju emitor
    d. Menuju tegangan basis

    Jawab: b. Menuju kolektor

  3. Siapa yang pertama kali menemukan sambungan transistor
    a. Bell
    b. Marconi
    c. Faraday
    d. Schockley

    Jawab: d. Shockley






9. Download File [kembali]



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Parkir Otomatis

Modul 3 Operational Amplifier

Modul 1 Praktikum Sistem Digital